Festival Reog dan Jathilan adalah festival yang dilaksanakan sebagai wadah bagi pelaku seni reog dan jathilan se Kabupaten Gunungkidul. Festival ini diadakan mulai tanggal 18-21 Oktober 2023, bertempat di Alun-Alun Wonosari. Selain dapat disaksikan secara langsung, Festival Reog dan Jathilan juga dapat dilihat melalui Kanal Youtube Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini menampilkan pertunjukan reog dan jathilan yang diikuti oleh masing-masing kelompok seni dari 18 kapanewon yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Festival Reog dan Jathilan digelar menggunakan Dana Keistimewaan DIY. Tujuan dari penggunaan dana keistimewaan DIY adalah untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat DIY. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai program dan kegiatan, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pemeliharaan budaya dan tradisi, serta pengembangan sektor ekonomi lokal. Festival Reog dan Jathilan diadakan melalui Dana Keistimewaan agar seluruh perwakilan dari setiap kapanewon dapat tampil.
Berdasarkan wawancara kepada Purnawan Widayatno, Kepala Seksi Pemeliharaan Seni Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, masing-masing kapanewon mengirimkan perwakilan satu kelompok reog dan satu kelompok jathilan. Sehingga, total kelompok seni yang tampil di panggung festival adalah 36 kelompok seni, untuk dapat memperebutkan hadiah. Untuk masing-masing kategori, juara 1 mendapat 10 juta, juara 2 mendapat 8 juta, juara 3 mendapat 7 juta, juara 4 mendapat 6 juta, dan juara 5 mendapat 5 juta.
- Berbagai Macam Wahana yang Tersedia di Festival Reog dan Jathilan
- Berbagai Macam Wahana yang Tersedia di Festival Reog dan Jathilan
- Berbagai Macam Wahana yang Tersedia di Festival Reog dan Jathilan
Dalam kegiatan ini, disediakan juga tempat bagi para pemilik UMKM untuk membuka lapak agar dapat melayani kebutuhan pengunjung yang menghadiri Festival Reog dan Jathilan. Tidak hanya penjualan makanan dan minuman, banyak juga pedagang yang berjualan baju, sandal, tas, dan perhiasan. Ada juga pedagang yang menyediakan wahana bermain anak-anak. “Agar kegiatan ini berdampak kepada masyarakat, kami bekerja sama dengan pelaku usaha UMKM dengan menyediakan tempat untuk berjualan.” Ujar Purnawan Widayatno. Harapannya, Festival Reog dan Jathilan tidak hanya menjadi wadah dalam pengembangan seni dan budaya yang ada di kelompok masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan banyaknya event yang terselenggara setiap tahunnya. (AF)