Pada tanggal 6 September 2024, Caritra Indonesia menggelar webinar seri ke-6 dalam rangkaian Serial Webinar 2024 bertajuk “Teknologi Terapan untuk Membangun Desa Tangguh” yang diadakan secara daring melalui Zoom. Webinar ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya penerapan teknologi dalam meningkatkan ketangguhan desa, terutama dalam konteks manajemen bencana dan mitigasi risiko. Acara ini menghadirkan Eko Yudho Pramono (Politeknik Nuklir, BRIN) sebagai narasumber utama dan dimoderatori oleh Mahditia Paramita (CEO Caritra Indonesia, Ahli Utama Pengembangan Wilayah).

Webinar ini berfokus pada penerapan teknologi dalam mitigasi dan manajemen bencana di desa-desa dengan mengedepankan pemahaman mengenai potensi bencana dan strategi untuk mengurangi risiko. Narasumber menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya di lingkungan mereka dan perlunya partisipasi aktif dalam mitigasi bencana berbasis teknologi. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi:

  1. Konsep dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
    • Manajemen bencana harus dijadikan pedoman penting dalam perencanaan pembangunan desa dengan mengacu pada kerangka kerja internasional, seperti Sendai Framework for Disaster Risk Reduction. Keterlibatan multipihak dan riset teknologi terapan menjadi kunci pengurangan risiko bencana.
  2.   Aplikasi Teknologi dalam Penanggulangan Bencana
    • Teknologi informasi dan komunikasi, seperti sistem peringatan dini berbasis telepon genggam, sangat membantu dalam fase pra-bencana. Teknologi konstruksi rumah tahan gempa juga menjadi inovasi penting dalam mitigasi. Pada fase pasca-bencana, teknologi diterapkan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi, seperti desain rumah tahan gempa model kubah dan penerapan teknologi Jepang.
  3. Implementasi Teknologi dalam Masterplan Desa Berbasis Masyarakat
    • Integrasi teknologi untuk mitigasi bencana dalam perencanaan desa sangat penting agar pembangunan tidak menjadi sumber risiko baru. Contoh penerapan yang berhasil antara lain program Destana (Desa Tangguh Bencana) dan PRBBK-API (Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas dengan Aplikasi Pengelolaan Informasi).

Selanjutnya, Eko Yudho Pramono menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pembangunan desa yang tangguh, terutama dalam upaya mitigasi bencana. Beliau juga menyoroti kolaborasi antar lembaga dan pentingnya melibatkan masyarakat dalam semua tahap perencanaan dan implementasi. Beberapa teknologi yang disebutkan meliputi sistem informasi geografis, komunikasi darurat berbasis radio (VHF), serta penerapan teknologi lokal yang disesuaikan dengan kearifan masyarakat setempat.

Selama sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan penting diajukan oleh peserta, termasuk mengenai langkah-langkah awal yang harus dilakukan oleh desa untuk menerapkan teknologi mitigasi, tantangan infrastruktur dan SDM dalam implementasi teknologi, serta potensi asuransi untuk bencana alam. Narasumber memberikan jawaban komprehensif dengan menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat dan pemanfaatan sumber daya lokal. Beberapa sorotan diskusi meliputi:

  • Mitigasi dini, harus mencakup perencanaan komprehensif yang mempertimbangkan keamanan aset dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana, bukan hanya evakuasi.
  • Asuransi bencana alam, merupakan topik yang perlu dieksplorasi lebih lanjut untuk memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat terdampak bencana.
  • Pendanaan teknologi di desa, dapat diatasi dengan memprioritaskan kebutuhan mendesak dan memanfaatkan sumber daya yang ada, meskipun ada keterbatasan anggaran desa.

Webinar ini menekankan bahwa penerapan teknologi terapan sangat krusial dalam pembangunan desa tangguh, terutama dalam menghadapi risiko bencana. Partisipasi multipihak, riset yang berkelanjutan, serta integrasi kearifan lokal dan teknologi adalah faktor-faktor penting yang harus diperhatikan. Selain itu, risiko bencana harus menjadi bagian integral dalam perencanaan pembangunan desa, guna memastikan keberlanjutan dan ketahanan masyarakat di masa depan.