Pernahkah Anda membayangkan keripik ubi kayu yang renyah dan gurih bisa mengubah nasib sebuah desa? Di Desa Sesaot, sebuah desa kecil di Indonesia, mimpi itu menjadi kenyataan. Berawal dari sebuah inisiatif sederhana dan dana Rp 20 juta, kelompok usaha bersama KUBe Waroh Maju Bersama berhasil mengubah ubi kayu yang melimpah menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Kisah mereka adalah bukti nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, potensi desa yang terpendam dapat disulap menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa.
Desa Sesaot, yang terletak di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam. Sejak 11 Januari 2020, kawasan ini resmi ditetapkan sebagai destinasi wisata alam dengan pengembangan yang berfokus pada wisata berbasis hutan lindung dan keberlanjutan masyarakat. Tujuan pembangunan pariwisata ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk mengurangi kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, serta sumber daya lokal, dan mempererat hubungan persahabatan antar daerah dan bangsa. Namun, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lombok Barat yang mencapai 68,14 di tahun 2019 masih berada di bawah rata-rata nasional sebesar 71,92, menempatkan provinsi ini pada urutan ke-29 dari 34 provinsi di Indonesia. Kendati demikian, melalui berbagai program pendampingan, masyarakat, Desa Sesaot semakin berdaya dalam menggerakkan roda ekonomi lokal dan mengoptimalkan potensi desa mereka.
Dengan semangat gotong royong, masyarakat Desa Sesaot, Lombok Barat, berhasil menginisiasi usaha pembuatan keripik singkong dari hasil perkebunan yang melimpah. Inisiatif ini disambut hangat oleh pemerintah dengan menyediakan berbagai program pendampingan. Dukungan pemerintah tersebut meliputi fasilitasi pendaftaran merek dagang, pengembangan produk yang inovatif, hingga pelatihan pemasaran. Melalui program-program ini, para pelaku UMKM di Desa Sesaot tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka di pasar.
Pemerintah tidak hanya memberikan program pendampingan untuk memberdayakan desa, tetapi juga dukungan dana sebagai modal usaha. Dalam satu sesi wawancara, inisiator KUBe Waroh Maju Bersama menceritakan kisahnya saat mendapatkan bantuan sebesar 20 juta rupiah dari Kementerian Sosial, yang kemudian digunakannya untuk membeli bahan baku dan peralatan. Bantuan ini berhasil mengatasi permasalahan ketahanan bahan baku yang sebelumnya cepat rusak dan murah. Pengolahan ubi kayu menjadi keripik ini berhasil menambah nilai produk hingga 81,14%, dengan keuntungan Rp 15.865 per kilogram. Hal ini membuktikan bahwa usaha agroindustri keripik ubi kayu memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut. Kini, KUBe Waroh Maju Bersama terus berkembang dan membawa manfaat lebih luas bagi masyarakat Desa Sesaot.
Kisah sukses KUBe Waroh Maju Bersama menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Melalui kerja sama yang sinergis, Desa Sesaot berhasil mengubah potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Kolaborasi ini tidak hanya melahirkan produk berkualitas, tetapi juga membangun jaringan sosial yang kuat dan memperkaya nilai-nilai gotong royong. Keberhasilan Desa Sesaot sudah seharusnya menjadi inspirasi untuk terus memperkuat semangat kolaborasi dalam membangun desa yang lebih baik. (PNA)
Sumber:
Rumiati, A. T., Gunawan, J., & Trisunarno, L. (2021). Proses partisipatif dalam pemetaan desa untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan Sekawan Sejati Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sewagati, 5(2), 176-182.
Atsar, A., Fathoni, L. A., & Raodah, P. (2023). PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PENDAFTARAN MEREK DAGANG BAGI PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI DESA SESAOT KEC. NARMADA KAB. LOMBOK BARAT. Prosiding PEPADU, 5(1), 287-294.
Wuryantoro, W., & Ayu, C. (2024). PROFITABILITAS DAN NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN UBI KAYU DI DESA SESAOT KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT. JURNAL AGRIMANSION, 25(1), 89-97.
https://www.merdeka.com. KUBe Waroh Berhasil Tingkatkan Kesejahteraan Warga Desa Sesaot. Diakses melalui (https://www.merdeka.com/peristiwa/kube-waroh-bantu-kesejahteraan-masyarakat-desa-sesaot.html) pada Selasa, 29 Oktober 2024.