Pernah menjadi desa di urutan ke-17 dari 20 desa termiskin di kawasan Borobudur pada tahun 1996, Desa Candirejo yang berlokasi di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, kini menjelma menjadi destinasi wisata yang tak terlupakan. Kisah sukses transformasi desa ini menjadi bukti nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang tepat, kemiskinan dapat diatasi dan bahkan menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berkat potensi alam yang indah dan kekayaan budaya yang unik, Desa Candirejo berhasil menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara, sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat secara signifikan.
Transformasi Desa Candirejo menjadi desa wisata dimulai dari pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Dengan jumlah penduduk mencapai 3.823 jiwa (BPS Kabupaten Magelang 2022), desa ini membangun komunitas yang menciptakan pengalaman autentik dan berkelanjutan. Desa ini menawarkan berbagai macam atraksi seperti kunjungan ke industri rumahan, aktivitas pertanian hingga pertunjukan seni budaya tradisional yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Wisatawan dapat belajar membuat kerajinan tangan dan ikut serta dalam kegiatan bertani atau menikmati tarian dan musik gamelan yang dipentaskan oleh warga setempat (Jadesta). Penduduk Desa Candirejo juga melestarikan budaya lokal. Dengan aktivitas seperti membuat tempe, keripik tempe dan produk kerajinan dari batu alam seperti cobek dan stupa hiasan yang menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.
Salah satu kunci keberhasilan Desa Candirejo adalah partisipasi masyarakat yang tinggi dalam mengelola dan mengembangkan pariwisata. Perencanaan yang mulai di motori oleh pemerintah Desa Candirejo yaitu dengan pembentukan kelompok kerja dan sosialisasi yang bertugas untuk memetakan potensi tiap dusun. Pada tanggal 31 Mei 1999 pemerintah Kabupaten Magelang memberikan respon yang positif dengan menetapkan Desa Candirejo menjadi “Desa Binaan Wisata Tk. Kab Magelang” melalui SK Bupati Magelang No. 556/ 1258 / 19/ 1999.
Tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, Desa Candirejo juga memperhatikan pelestarian lingkungan dan budaya. Desa ini dikenal dengan program yang berorientasi pada konsep keberlanjutan, seperti sistem pertanian organik dan pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan. Dengan semua kerja keras dan semangat masyarakatnya, Desa Candirejo menerima sertifikasi sebagai Desa Wisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia pada tahun 2021.
Desa Candirejo ini menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, kolaborasi dan semangat komunitas, tantangan besar seperti kemiskinan dapat diubah menjadi peluang yang membawa manfaat luas. Dari desa yang tertinggal, kini Desa Candirejo berhasil tampil menjadi desa wisata mandiri dan berdaya saing. Melalui keterlibatan aktif masyarakat, pemanfaatan potensi lokal dan komitmen terhadap keberlanjutan, Desa Candirejo tidak hanya memperbaiki kondisi masyarakatnya, tetapi juga menjadi warisan budaya dan lingkungan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan upaya bersama, desa lain juga memiliki kesempatan untuk bangkit dan meraih masa depan yang lebih baik. (CNAP)
Daftar Pustaka
Nalatilfitroh, N., & Banowati, E. (2021). Relevansi Pemanfaatan Potensi Desa Wisata Candirejo Kabupaten Magelang Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA. Edu Geography, 9(3), 168-174.
Badan Pusat Statistik Gunung Kidul. (2022). Data Kependudukan Desa Candirejo. Diakses dari https://bps.go.id
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Desa Wisata Berkelanjutan: Desa Candirejo. Diakses dari https://jadesta.kemenparekraf.go.id