Kampung wisata Rejowinangun menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup ramai didatangi pengunjung saat berkunjung di Kota Yogyakarta. Letak kampung wisata yang berada di Kota Yogyakarta memberikan nilai tambah dalam hal kemudahan pengunjung untuk menjangkau destinasi wisata tersebut. Kampung wisata ini merupakan salah satu adaptasi dalam pengembangan konsep desa wisata yang berada di tengah kawasan perkotaan. Dikarenakan wisata yang ada merupakan wujud pengembangan kampung, sarana dan prasarana yang terdapat di kawasan wisata juga termasuk bagian dari fasilitas kampung. Jalan di lingkungan kampung, memiliki kebersihan yang sangat terjaga.

Sistem pengembangan kampung wisata ini dilihat dari potensi unggulan dari kawasan tersebut yang kemudian dilakukan pengklasteran kawasan. Pengklasteran ini dimaksudkan untuk memudahkan pengembangan potensi desa baik dengan pengembangan program pemerintah maupun lembaga sosial atau OPD. Klaster yang terbentuk diantaranya klaster Kampung Budaya (RW 1 – 5), Klaster Kampung Kerajinan (RW 6 – 7), Klaster Kampung Herbal (RW 8 – 9), Klaster Kampung Kuliner (RW 10), dan Klaster Kampung Agro (RW 11 – 13).

 

Gambar 1. Peta Kelurahan Rejowinangun
Sumber: rejowinangunkel.jogjakota.go.id

 

Klaster Agro dimana ditandai dengan landmark yang cukup besar di samping sawah. Tidak hanya itu, terdapat spot-spot yang dapat digunakan untuk berfoto dengan latar belakang sawah dan pot-pot tumbuhan yang asri.

 

Gambar 2. Landmark Kluster Agro
Sumber: Dokumentasi Caritra.org

 

Kemudian klaster kuliner yang terdapat di Kampung Rejowinangun. Klaster kuliner ini didirikan karena terdapat beberapa penduduk yang dapat memproduksi makanan kecil. Penggunaan produk lokal dalam kehidupan sehari-hari digencarkan untuk mendukung kegiatan pemasaran. Pada klaster ini yang menjadi ikon utama yaitu Warung Bakmi Mbah Gito.

 

Gambar 3. Warung Bakmi Jawa Mbah Gito
Sumber: Dokumentasi Caritra.org

 

Selain kluster-kluster yang telah ditetapkan, Kampung Rejowinangun dilengkapi kantor sekretariat yang lingkungannya sangat asri dan nyaman. Terdapat kantong-kantong tanaman sayur di sepanjang jalan sekitar kantor dengan memanfaatkan tembok yang kosong. Kantor ini biasanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan Kampung Rejowinangun. Tidak jauh dari kantor tersebut, terdapat balai pertemuan dan perpustakan yang menggunakan tema rumah tradisional jawa.

 

 

 

Kampung Rejowinangun merupakan contoh sukses kampung wisata yang dapat diadopsi dan dimodifikasi oleh kampung lainnya. Pengunjung disarankan untuk menghubungi pihak pengelola dan membeli beberapa paket yang telah ditawarkan. Paket wisata yang paling banyak diminati yaitu atraksi seni pada klaster budaya. Untuk meningkatkan daya tarik wisata, Kampung Rejowinangun dapat menambah kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang mendukung, untuk semakin memperlama wisatawan menikmati Kampung Rejowinangun (AM/SA).