Desa Sabang, salah satu dari 13 desa di Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, menjadi sorotan karena upayanya dalam mengoptimalkan digitalisasi desa. Desa Sabang berada di wilayah Kecamatan Dampelas dengan luas wilayah 34,57 km2 dan memiliki penduduk sebanyak 1.590 jiwa. Desa ini terkategori sebagai desa mandiri menurut Indeks Desa Membangun (IDM) dengan skor 0,8321, menunjukkan keberhasilannya dalam berbagai aspek pembangunan. Untuk mendukung status tersebut, Desa Sabang meluncurkan website resmi yang dirancang guna memberikan berbagai layanan kepada warganya. Melalui website ini, desa memperlihatkan bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan tata kelola dan layanan publik di pedesaan. Upaya ini juga sejalan dengan capaian percepatan pengembangan desa secara terpadu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang menargetkan 244 desa wisata dan 71.381 desa digital.
Fitur Website Desa Sabang
Website resmi Desa Sabang berfungsi sebagai pusat informasi digital bagi warganya dan masyarakat umum. Terdapat berbagai fitur seperti Home, Profil Desa, Infografis, Listing, IDM, Berita, Belanja, hingga informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
Pada halaman utama (Home), pengunjung dapat menemukan headline berita terkini, segmen jelajahi desa yang berisi informasi publik, sambutan kepala desa, peta desa, struktur organisasi, administrasi penduduk, APB desa, wisata desa, hingga potensi desa yang menonjolkan keunggulan desa tersebut. Selain itu, tersedia juga informasi terkait kontak desa, media sosial, dan alamat kantor desa. Di bagian Profil Desa, pengunjung bisa mengetahui visi dan misi desa, sejarah desa, informasi geografis, serta struktur organisasi pemerintahan dan badan permusyawaratan desa. Sementara itu, bagian Infografis memuat berbagai informasi tematik yang berguna untuk mendeskripsikan seisi Desa Sabang, mulai dari demografi penduduk, data stunting, penerima bantuan sosial (bansos), posisi skor Desa Sabang dalam IDM, posisi skor Desa Sabang dalam SDGs, serta transparansi anggaran (APBDes). Layanan Belanja menjadi salah satu inovasi yang dapat menggerakkan perekonomian lokal, di mana produk-produk UMKM dari Desa Sabang dipromosikan secara daring. Dengan adanya fitur ini, warga desa dapat memasarkan produk mereka lebih luas tanpa terhalang jarak. Kemudian, terdapat fitur Listing yang menampilkan peta dengan interest point Desa Sabang melalui point pada peta. Website ini juga dilengkapi dengan berita-berita ter-update mengenai kegiatan dan program berjalan di Desa Sabang
Potensi Digitalisasi untuk Perubahan
Melihat faktanya, website Desa Sabang sudah mencakup berbagai aspek penting yang dibutuhkan oleh desa modern. Dari segi transparansi, desa ini telah menyediakan data APBDes yang terbuka untuk publik, memudahkan warga mengetahui pemasukan dan pengeluaran desa. Hal ini mendukung prinsip good governance dan memperkuat kepercayaan warga terhadap pemerintah desa. Fitur-fitur seperti IDM (Indeks Desa Membangun) dan SDGs (Sustainable Development Goals) juga menunjukkan upaya Desa Sabang untuk menyesuaikan diri dengan standar pembangunan berkelanjutan. Dengan skor yang bisa dipantau publik, desa ini menunjukkan keseriusan dalam mencapai target pembangunan global.
Selain itu, adanya data-data infografis dan tematik desa memudahkan pengumpulan data oleh pihak di luar desa apabila melakukan riset atau penelitian mengenai Desa Sabang. Informasi ini ditampilkan dengan jelas dan detail serta menjadi sumber data yang valid dan terbaru. Digitalisasi ini pula yang dapat turut mencerdaskan masyarakatnya.
Tantangan dan Kekurangan
Namun, meskipun sudah mengoptimalkan digitalisasi, masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal. Pertama, banyak data penting yang belum lengkap. Informasi mengenai potensi desa, data listing, serta struktur pemerintahan desa masih belum dilengkapi. Data stunting dan penerima bansos juga masih belum dicantumkan, sehingga memerlukan pembaruan yang lebih rutin agar kebijakan yang diambil tepat sasaran dan masyarakat mendapatkan transparansi. Kemudian, Layanan Belanja yang bertujuan untuk mendukung UMKM lokal tampaknya belum sepenuhnya berkembang. Produk yang dipromosikan melalui platform ini masih sangat sedikit, sehingga belum cukup menarik untuk memacu pertumbuhan ekonomi desa secara signifikan.
Dibutuhkan komitmen yang kuat dan berkelanjutan dalam pengelolaan website Desa Sabang agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu tantangan utama dalam digitalisasi desa adalah memastikan bahwa informasi yang disajikan selalu diperbarui secara berkala, lengkap, dan akurat. Data yang terintegrasi dengan baik di platform digital, seperti website desa, akan memberikan transparansi yang lebih besar dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Jika pengelolaan website ini dilakukan dengan konsisten dan profesional, Desa Sabang dapat memperkuat posisinya sebagai desa yang memimpin dalam inovasi digital di wilayahnya. Website ini juga memiliki potensi untuk menjadi sarana komunikasi yang efektif antara pemerintah desa dan warga, menyediakan informasi penting seperti program-program pemerintah. (KQZ)