Dengan karunia alami berupa ragam komoditas termasyhur hingga keberadaan bendungan raksasa di ujung barat Gorontalo, Desa Sari Murni menjelma menjadi desa swadaya yang punya mimpi besar menjadi kawasan agropolitan.

 

(dari kiri ke kanan) lahan jagung di desa, kesenian Reog Ponorogo setempat, Pura Mandala Giri, Raudhatul Athfal Salafiyah Syafi’iyah, dan embung Sari Murni
Sumber: KKN-PPM UGM Randangan Benderang 2023

Desa Sari Murni, sebuah permata tersembunyi di ujung barat Gorontalo yang dihuni 1.045 jiwa pada 2023, mungkin terlihat seperti desa biasa pada pandangan pertama. Namun, jika kita menelisik lebih dalam, desa ini sedang dalam perjalanan panjang dan menantang menuju perubahan besar yakni menjadi desa agropolitan yang terkemuka di kawasan tersebut. Dengan segala potensi yang dimilikinya, dari pertanian yang subur produksi jagung sebagai komoditas utama Desa Sari Murni mencapai 2.250 ton per tahun hingga warisan budaya yang kaya, Desa Sari Murni memiliki segala bahan untuk mewujudkan impian besar ini.

Perjalanan Desa Sari Murni dimulai dari kekuatan utamanya pertanian dan perkebunan. Lahan seluas 135 hektar yang tersebar di desa ini dimanfaatkan oleh warga untuk menanam berbagai komoditas unggulan, seperti kelapa, jagung, cabai, dan jeruk manis. Namun, jeruk manis bukanlah sekadar komoditas biasa di desa ini. Jeruk manis sudah menjadi identitas Desa Sari Murni, menghasilkan kualitas yang diakui oleh pasar di luar desa. Dengan potensi ini, mulai 2023, desa mulai merancang konsep agrowisata yang bertujuan untuk memanfaatkan daya tarik pertanian bagi wisatawan. Agrowisata jeruk manis menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, yang bisa ikut memetik buah jeruk langsung dari kebun, sekaligus menikmati keindahan alam yang tenang dan asri di sekitar kebun.

 

Komoditas jeruk desa. Sumber: KKN-PPM UGM Randangan Benderang 2023

Namun, agrowisata di Desa Sari Murni bukan hanya soal memetik jeruk. Desa ini sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pusat pengolahan hasil pertanian dan perkebunan yang terintegrasi dengan konsep agrobisnis. Salah satu langkah yang telah diambil adalah membangun kemitraan dengan koperasi lokal, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), yang membantu dalam proses pengumpulan dan distribusi hasil bumi. Keberadaannya memungkinkan petani mendapatkan harga yang lebih baik dan pasar yang lebih luas untuk produk mereka. Di masa depan, Desa Sari Murni berencana mengembangkan industri pengolahan pangan berbasis komoditas lokal. Jeruk manis, misalnya, bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti selai, jus, atau manisan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi di pasar.

Agrobisnis di Desa Sari Murni tidak hanya berfokus pada hasil jeruk, tetapi juga pada komoditas perkebunan lain seperti kelapa dan coklat. Dengan keberadaan lahan yang luas dan subur, desa ini sedang dalam tahap perencanaan untuk mengembangkan sektor agrobisnis kelapa, terutama dalam bentuk minyak kelapa murni dan produk turunan lainnya. Tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, sektor ini juga diharapkan membuka lapangan kerja baru bagi warga desa, terutama bagi kaum perempuan yang selama ini juga terlibat aktif dalam sektor pertanian.

 

(dari kiri atas searah jarum jam) Perkebunan jeruk, jagung, kelapa, dan buah naga. Sumber: KKN-PPM UGM Randangan Benderang 2023

Tujuan akhir dari semua inisiatif ini adalah untuk mengubah Desa Sari Murni menjadi suatu agropolitan. Konsep agropolitan adalah perihal integrasi antara sektor pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan hasil bumi dengan infrastruktur yang mendukung, sehingga suatu kawasan, dalam konteks ini Desa Sari Murni, tidak hanya bergantung pada pertanian tradisional, tetapi juga bisa menjadi pusat ekonomi lokal yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan menjadi desa agropolitan, Desa Sari Murni diharapkan bisa menjadi model bagi desa-desa lain di Provinsi Gorontalo dan bahkan di Indonesia, dalam hal pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif.

Salah satu aspek penting dalam mencapai visi agropolitan ini adalah bagaimana desa mengelola sumber daya air dan lahan secara bijaksana. Dengan adanya Bendungan Randangan di kawasan desa yang dipersiapkan secara teknis untuk dapat mengairi areal seluas kurang lebih 8.900 hektar, Desa Sari Murni memiliki akses air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan irigasi bagi sektor pertanian. Pengelolaan air yang baik sangat penting dalam menjaga keberlanjutan hasil pertanian, terutama saat menghadapi musim kemarau yang panjang. Penggunaan teknologi pertanian modern dan pelatihan bagi petani lokal juga sedang digalakkan agar produktivitas dapat terus meningkat tanpa merusak ekosistem alam sekitar.

 

Bendungan Randangan. Sumber: Bapperlitbang Kabupaten Pohuwato 2020

Keberhasilan Desa Sari Murni dalam menginisiasi pengembangan agrowisata dan agrobisnis tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat desa. Kesadaran kolektif warga tentang pentingnya menjaga dan memanfaatkan potensi alam telah menjadi modal sosial yang kuat bagi desa ini. Pemerintah desa bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kelompok tani bekerja sama untuk memastikan setiap program yang dijalankan dapat membawa manfaat nyata bagi warga. Pelatihan-pelatihan tentang kewirausahaan, pengelolaan produk, serta pemasaran terus digalakkan agar masyarakat tidak hanya menjadi petani, tetapi juga pengusaha yang mandiri. Berkat peran proaktif masyarakat desa pula, per 2023, Desa Sari Murni memiliki Masterplan Rencana Pengembangan Agrowisata Desa Sari Murni.

 

Masterplan Rencana Agrowisata Desa Sari Murni. Sumber: KKN-PPM UGM Randangan Benderang 2023

Selain itu, pengembangan sektor pariwisata yang berbasis pada potensi alam dan budaya desa juga menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan desa agropolitan. Desa Sari Murni memiliki keberagaman budaya yang unik, dan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Berbagai kesenian tradisional seperti reog Ponorogo dan gamelan seringkali dipentaskan dalam berbagai acara desa, memperlihatkan betapa kaya budaya desa ini. Wisatawan yang datang tidak hanya akan menikmati keindahan alam dan hasil bumi, tetapi juga bisa merasakan langsung kekayaan budaya yang ada di desa.

Dengan semua potensi yang dimiliki, perjalanan Desa Sari Murni menuju desa agropolitan bukanlah hal yang mustahil. Melalui pengembangan agrowisata, agrobisnis, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, desa ini sedang menapaki jalan menuju masa depan yang lebih baik. Desa yang dulunya merupakan desa tertinggal pada tahun 2022 dan bergantung pada hasil pertanian tradisional kini telah menjadi desa maju dan memantapkan langkahnya untuk mulai bertransformasi menjadi pusat pertanian modern yang mengintegrasikan industri pengolahan dan pariwisata. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Desa Sari Murni tengah membuktikan bahwa desa bukan sekadar bentang alam yang sunyi, tetapi pusat perubahan yang dinamis. Melangkah pasti menuju cita-cita sebagai desa agropolitan, Desa Sari Murni bukan hanya membangun ekonomi mandiri, melainkan juga merajut masa depan yang berkelanjutan, di mana harmoni antara alam, budaya, dan masyarakat menjadi fondasi yang kokoh. Masa depan desa ini bukanlah impian yang jauh, melainkan kenyataan yang sedang terwujud, satu langkah demi satu langkah. (YHC)

 

 

Referensi:

Bakari, B. (2019) Ogoh – Ogoh Singa Sari murni, kumparan. Available at: https://kumparan.com/banthayoid/ogoh-ogoh-singa-sari-murni-1551941012138610961 (Accessed: 20 September 2024).

Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2022 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa

Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 400 Tahun 2024 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa Tahun 2024

KKN-PPM UGM Randangan Benderang 2023 (2023) Masterplan Desa Sari Murni 2023-2028, Issuu. Available at: https://issuu.com/yehezkielchristomo/docs/masterplan_ desa_sari_murni_2023-2028_removed_compr  (Accessed: 20 September 2024).