Desa Pangumbahan merupakan sebuah desa yang memiliki potensi sumberdaya yang beragam, yaitu kehutanan, pariwisata, perikanan, pertanian dan kelautan. Pantai Pangumbahan merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki potensi wisata, lokasinya berjarak 108 km ke arah selatan dari Kota Sukabumi. Pengunjung Pantai Pangumbahan pada akhir minggu berasal dari dalam dan luar Kota Sukabumi.
Pantai Pangumbahan menjadi objek wisatawan potensial Kota Sukabumi, karena pemandangan gulungan ombaknya mampu mencapai ketinggian 5-7 meter, ditambah lagi pemandangan matahari terbenam juga sangat indah. Selain itu Pantai Pangumbahan menyajikan wisata penangkaran penyu, sehingga pantai ini sering disebut sebagai Pantai Penyu Pangumbahan. Kegiatan wisata penangkaran penyu yang disediakan oleh pengelola Pantai Penyu Pangumbahan, yaitu pemutaran film penyu, pelepasan tukik, dan melihat aktivitas penyu bertelur. Penyu yang melakukan pendaratan dan peneluran di Pantai Penyu Pangumbahan, terdiri atas penyu lekang, penyu tempayan, penyu sisik, penyu belimbing, dan didominasi oleh penyu hijau. Hal ini menyebabkan Pantai Penyu Pangumbahan menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi keberadaan penyu laut yang tinggi dan produktif, namun fakta ini berbanding lurus dengan tingginya tingkat pemanfaatan penyu di berbagai sektor. Pelestarian penyu berdampak terhadap kegiatan wisata penyu yang diarahkan pada basis ekowisata, namun implementasinya belum dilakukan secara optimal. Kegiatan-kegiatan konservasi penyu belum menunjukkan hasil yang optimal.
Pemanfatan kawasan Pantai Penyu Pangumbahan sebagai tempat wisata penyu mempertimbangkan keberadaan penyu, terutama penyu hijau sebagai hewan langka yang harus dilindungi, dimaksudkan untuk mengembangkan kawasan ekowisata yang tetap memperhatikan kelestarian penyu hijau. Fakta menunjukkan, telah terjadi penurunan populasi atau jumlah sarang telur penyu yang berkurang dari tahun ke tahun di Pantai Penyu Pengumbahan. Penurunan populasi disebabkan oleh faktor alam dan aktivitas manusia. Faktor alam yang mengancam keberadaan penyu adalah predator, penyakit dan perubahan iklim. Sedangkan aktivitas manusia yang menjadi penyebab penurunan populasi penyu berupa pemanenan berlebih mulai dari telur, daging dan karapas penyu untuk perdagangan, sehingga keberadaan penyu di alam terancam punah. Penetapan kawasan diharapkan dapat menjamin kelestarian populasi penyu secara ekologis serta mengubah persepsi masyarakat terhadap kawasan konservasi yang bersifat sentralistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua kawasan konservasi memiliki tingkat kesesuaian bagi peneluran penyu. Perlu adanya pembatasan jumlah pengunjung berdasarkan daya dukung kawasan yang bertujuan untuk menjaga keaslian sumberdaya, menjaga kenyamanan penyu hijau dan wisatawan. Selain itu pengembangan kawasan untuk wisata pantai hendaknya disesuaikan dengan potensi sumberdaya alam yang ada dengan tidak melebihi daya dukung kawasan.(SDH)
Daftar Pustaka :
– Jurnal M. Apuk Ismane, 2018, Keberlanjutan Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Di Pantai Pangumbahan, Sukabumi, Jawa Barat.
-Artikel CNN Dody Zulkifli 2017, Wisata Pantai Berbasis Konservasi Penyu Ada di Sukabumi