Setelah beberapa kali melaksanakan kegiatan Training of Trainer (ToT) Masterplan Desa secara online akibat adanya pandemi COVID-19, HRC Caritra berhasil melaksanakan kegiatan ToT #9 secara offline dengan baik dan lancar serta memenuhi protokol kesehatan yang berlaku. Kegiatan ini merupakan salah satu manifestasi HRC Caritra dalam mewujudkan visinya melalui misi kedua yaitu Mengembangkan masterplan desa dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri pangan, mandiri energi dan tangguh bencana. Melalui programnya yang disebut Masterplan Desa, HRC Caritra berupaya memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penghuni pada kawasan berkarakter perdesaan, melalui pendekatan partisipatoris atau pelibatan warga dan komunitas.
Salah satu kegiatan dari program Masterplan Desa adalah Training of Trainer, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam penerapan metode merencanakan dan mengembangkan desa berbasis pemberdayaan masyarakat, serta berdasarkan potensi yang dimiliki desa. Bersama tujuh peserta Training of Trainer yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana, akademisi dan ahli, kegiatan Training of Trainer tahun ini berfokus dalam peningkatan kemampuan dan skill perencanaan serta pendampingan desa para peserta pelatihan. Training of Trainer dilaksanakan selama tiga hari di Gedung Abhiseka, Yogyakarta dan dikemas secara komprehensif dalam 11 (sebelas) topik utama, dua simulasi, serta kegiatan studi lapangan. Kegiatan ini pun menghadirkan enam pemateri menginspirasi serta berpengalaman di bidangnya masing-masing. Lalu bagaimana berlangsungnya kegiatan dan materi Training of Trainer #9 kali ini?
Pada hari pertama (22 Juni 2021), Training of Trainer dilaksanakan di dalam ruangan dengan membawakan tiga materi. Materi pertama adalah investasi desa dengan penataan ruang desa berkelanjutan, produk tata ruang dan cara membaca peta, program pengembangan desa berbasis masyarakat, yang diisi oleh Ibu Endah Dwi Fardhani S.T. Materi yang di sampaikan menjadi salah satu materi fundamental dan harus dipahami bagi para peserta karena selain sebagai kemampuan dasar, topik seperti investasi desa dapat memberikan gambaran bagi peserta terutama melihat bagaimana aset desa dan upaya desa dalam menginvestasikan dirinya harus dapat memberikan keuntungan dan selaras dengan penataan ruang yang berkelanjutan.
Materi kedua disampaikan Bapak Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng. Materi tersebut terkait dengan penyusunan program di mana peserta harus dapat menemukan benang merah antara potensi dan masalah di desa, isu strategis, hingga pada visi, misi, dan program. Materi ketiga selanjutnya disampaikan oleh Bapak Pungki Indriatmiko S.T., M.Arch. dengan materi cara mudah desain kawasan. Materi tersebut lebih banyak membahas secara teknis cara mendesain dan mengumpulkan ide-ide bagaimana mendesain sebuah kawasan, tentunya dengan didampingi oleh tenaga profesional di bidang desain kawasan.
Hari pertama ditutup dengan kegiatan simulasi identifikasi investasi dan program pengembangan desa. Kegiatan simulasi dilakukan dengan membagi peserta menjadi dua kelompok kecil untuk melakukan kegiatan simulasi yang telah ditentukan. Simulasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar dalam Training of Trainer ini peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan secara teoritis namun juga diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya melalui medium simulasi tersebut.
Pada hari kedua (23 Juni 2021), kegiatan Training of Trainer dilakukan di dalam kelas dan di lapangan. Objek studi lapangan pada Training of Trainer kali ini adalah Dusun Serut di Desa Palbapang, Kabupaten Bantul. Sebelum berangkat, peserta mendapatkan materi oleh Bapak Wahyudi Anggoro Jati S.Farm, Apt. Bapak Wahyudi memberikan materi mengenai bagaimana dan apa peran serta intervensi yang dapat peserta lakukan dalam mewujudkan desa yang inklusif dan berkelanjutan, serta peraturan perundang-undangan terkait desa, metode perumusan masa depan desa. Selanjutnya barulah peserta diajak ke Dusun Serut untuk dapat melakukan kegiatan lapangan langsung serta mendapatkan sharing session oleh Bapak Tobadiyana. Beliau merupakan Kepala Dusun Serut dan sekaligus penggiat desa yang ada di dusun tersebut. Walaupun di tengah kegiatan studi lapangan Dusun Serut diguyur hujan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para peserta pelatihan untuk menggali potensi dan masalah Dusun Serut sebagaimana menjadi bagian dari implementasi materi hari pertama dan kedua. Kegiatan hari kedua selesai pada waktu maghrib ketika para peserta tiba kembali di Kota Yogyakarta.
Pada hari terakhir Training of Trainer (24 Juni 2021), kegiatan diisi dengan materi Peran BUMDesa terhadap program prioritas dan monitoring pembangunan desa, Salah satu pembicaranya adalah Bapak Agus Setyanta S.Sos. (Direktur BUMDesa Amarta) yang memberikan materi terkait upaya branding dan promosi produk suatu desa agar lebih efisien dan efektif. Kegiatan ditutup dengan kegiatan simulasi kedua terkait perumusan masa depan desa. Di sini, peserta secara berkelompok mencoba merumuskan bagaimana Dusun Serut diarahkan untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Simulasi berjalan dengan baik dan menyenangkan, dan akhirnya pada hari ketiga kegiatan Training of Trainer resmi ditutup dengan pembagian sertifikat dan kesan pesan dari para peserta.
Secara keseluruhan, HRC Caritra berhasil melaksanakan Training of Trainer dengan baik dan mampu memberikan pengalaman dan pembelajaran yang baik bagi pesertanya. Terlepas dari kegiatannya yang offline, Training of Trainer kali ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan dengan sangat baik dan semoga ke depannya kegiatan Training of Trainer dapat kembali dilaksanakan secara offline serta diikuti oleh lebih banyak peserta dan juga dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pelaku pembangunan untuk semangat dalam membangun Indonesia dari desa melalui pembekalan yang dilakukan oleh HRC Caritra melalui Training of Trainer. (IPF)