Biaya tiket masuk ke Candi Borobudur mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari laman borobudurpark.com, harga tiket dibedakan menjadi dua kategori: tiket untuk pelataran candi dan tiket untuk naik ke candi. Untuk wisatawan domestik, tiket pelataran candi kini dibanderol Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak, sementara tiket untuk naik ke candi mencapai Rp 120.000 untuk dewasa dan Rp 75.000 untuk anak-anak. Bagi wisatawan mancanegara, tiket pelataran candi berharga Rp 375.000 untuk dewasa dan Rp 225.000 untuk anak-anak, sedangkan untuk naik ke candi, harganya adalah Rp 455.000 untuk dewasa dan Rp 305.000 untuk anak-anak. Mengapa biaya ini bisa setinggi itu? Mari kita telusuri lebih dalam.
Kenaikan harga tiket Borobudur bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia, Candi Borobudur tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan sejarah, tetapi juga pengalaman yang sangat berharga. Dengan investasi yang lebih besar dalam perawatan dan pengelolaan situs, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas tambahan yang sebelumnya tidak tersedia. Misalnya, fasilitas pemandu wisata (Pamong Carita), sandal upanat, air mineral, didokumentasikan oleh pemandu wisata (Pamong Carita).
Sebagai bagian dari upaya pelestarian, terdapat pembatasan jumlah pengunjung yang dapat naik ke struktur utama candi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Jumlah maksimal pengunjung yang diizinkan berada di struktur Candi Borobudur untuk satu hari adalah 1.200 orang dengan 150 orang secara bersamaan dalam satu sesi. Selain itu, pengunjung diwajibkan menggunakan sandal khusus yang dikenal sebagai “Upanat,” yang diproduksi oleh masyarakat setempat. Penggunaan sandal ini tidak hanya menjaga keawetan candi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, yang terlibat dalam proses produksi sandal tersebut.
Menurut laporan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Upaya pelestarian ini digunakan untuk restorasi dan perlindungan struktur candi dari kerusakan akibat cuaca, dampak lingkungan, dan juga ulah tidak seharusnya oleh pengunjung. Upaya ini tidak hanya melindungi warisan budaya tetapi juga meningkatkan pengalaman pengunjung dengan menjaga situs tetap dalam kondisi terbaik.
Kenaikan harga tiket juga berdampak positif pada ekosistem pariwisata sekitar Borobudur. Investasi dalam pengembangan infrastruktur, seperti fasilitas pendukung dan akomodasi yang lebih baik, membantu meningkatkan kualitas layanan dan menarik lebih banyak wisatawan yang berkualitas. Hal ini juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung usaha kecil di sekitar kawasan wisata.
Walaupun harga tiket mungkin terasa mahal, nilai yang Anda dapatkan sebanding dengan investasi Anda. Pengalaman eksklusif dan perawatan situs yang lebih baik memberikan Anda kesempatan untuk menikmati keindahan Borobudur dengan cara yang lebih mendalam dan berkualitas. Selain itu, Anda turut berkontribusi pada pelestarian warisan budaya yang sangat berharga. Jadi, jangan ragu untuk merencanakan kunjungan Anda dan nikmati setiap momen dari pengalaman tak terlupakan ini. Investasi Anda bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masa depan Borobudur dan komunitas sekitar.
Jika Anda berpikir bahwa kenaikan harga tiket Borobudur merupakan penghalang, ingatlah bahwa setiap rupiah yang Anda keluarkan, mampu mendukung pelestarian salah satu keajaiban dunia ini. Dengan pengalaman yang lebih eksklusif dan fasilitas yang lebih baik, kunjungan Anda akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keajaiban Borobudur dengan cara yang lebih istimewa! (HPS)
Sumber:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/?s=borobudur