Indonesia sebagai negara maritim dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai terpanjang kedua di dunia memiliki potensi ekonomi besar di sektor kelautan dan perikanan. Namun, banyak kampung pesisir masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan degradasi lingkungan. Untuk mengatasi ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan Kampung Perikanan Modern Terintegrasi (Karimo) dengan empat tipologi yang dibagi berdasarkan karakteristiknya, yaitu Kampung Nelayan Modern (Kalamo), Perikanan Budi Daya Modern (KPB Modern), Wisata Bahari, dan Pesisir Bersih Tangguh. Konsep ini menggabungkan pembangunan infrastruktur dengan pelestarian ekosistem untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan.

Kampung Nelayan Modern (Kalamo) adalah kawasan pesisir berbasis perikanan yang difasilitasi sarana prasarana pendukung dengan aktivitas utamanya adalah perikanan tangkap, sesuai Keputusan Dirjen Perikanan Tangkap No. 12/2024. Berada di lokasi penangkapan ikan, Kalamo mengintegrasikan aktivitas penangkapan, pengolahan ikan, dan wisata kuliner dengan fasilitas seperti TPI, pasar ikan, dan dermaga. Permukiman nelayan tersebar di garis pantai atau lingkungan perairan laut. Untuk pengembangannya, dibutuhkan lahan kuliner 100 m², 10 varian menu, dan produksi minimal 3 ton ikan/bulan.

Berdasarkan Permen KP No. 47/2021, Kampung Perikanan Budidaya (KPB) Modern merupakan kawasan berbasis komoditas unggulan/lokal (seperti bandeng, udang, atau rumput laut) yang dikembangkan secara terintegrasi untuk menciptakan budidaya ikan berdaya saing dan berkelanjutan. Kawasan ini bertujuan untuk melestarikan komoditas lokal, meningkatkan produktivitas (minimal 20.000 ton/tahun), serta kesejahteraan pembudidaya melalui sistem terpadu dari hulu ke hilir. Syarat utama meliputi: ketersediaan lahan ≥5 ha, sarana produksi lengkap, parameter perairan optimal (kedalaman 7-15m, suhu 26-32°C), dan partisipasi aktif masyarakat. Pengembangannya dilakukan bertahap mulai dari pembentukan kelembagaan dasar (pemula), penerapan teknologi (maju), hingga standar internasional ramah lingkungan (modern), dengan pendanaan dari APBN/APBD untuk mewujudkan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Selanjutnya, Desa Wisata Bahari adalah kawasan pesisir yang mengembangkan wisata berbasis potensi kelautan sesuai Permen KP No. 93/2020, menggabungkan keindahan alam (pantai, mangrove, terumbu karang) dengan atraksi budaya dan ekonomi lokal (hasil tangkapan, kerajinan, kuliner khas). Pengembangannya memerlukan infrastruktur dasar, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan dan kearifan lokal, dengan kriteria utama seperti keberadaan minimal dua jenis bakau, pasang surut maksimal 2 meter, dan dua jenis biota laut untuk menjamin keberlanjutannya.

Desa Pesisir Bersih Tangguh merupakan kawasan pesisir yang dikembangkan berdasarkan UU No. 1/2014 serta Kepdirjen PRL No. 31 Tahun 2021 dengan fokus pada pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Konsep ini menggabungkan penanganan sampah (melalui sarana prasarana seluas 200m²), konservasi ekosistem (mangrove, terumbu karang), dan ketangguhan bencana (zona sempadan pantai 100m). Melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan stakeholder, desa ini mendukung ekonomi lokal berbasis perikanan ramah lingkungan sambil menjaga keseimbangan ekologi melalui praktik konservasi dan rehabilitasi berkelanjutan.

Dalam perencanaannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengembangkan masing-masing tipologi kampung untuk mencapai kondisi ideal. Selain itu, KKP juga memiliki arah pengembangan kampung menuju Kampung Perikanan Modern (Karimo) yang terintegrasi.

Konsep Karimo Terintegrasi menggabungkan empat tipologi (Kalamo, KPB Modern, Wisata Bahari, Pesisir Bersih Tangguh) dalam satu sistem terintegrasi. Melalui integrasi lingkungan, teknologi, dan pengelolaan berkelanjutan, Karimo meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir sekaligus menjaga lingkungan. Pendekatan multidimensi ini menciptakan solusi adaptif berbasis potensi lokal untuk pembangunan berkelanjutan wilayah pesisir Indonesia. (DOM)

 

 

 

 

Sumber :

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2025). Masterplan Pengembangan Program Kampung Perikanan Modern 2025–2029 (Draft publikasi). Kementerian Kelautan dan Perikanan