Tata nilai adalah aspek penting dari identitas dan budaya sebuah masyarakat. Integrasi nilai-nilai ini dalam perencanaan wilayah dapat memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal. Pada zaman sekarang, nilai-nilai budaya semakin dilupakan. Sedangkan di Kalurahan Panggungharjo, nilai-nilai tradisional dan budaya masih sangat dijunjung tinggi. Tata nilai memiliki relevansi yang besar dalam perencanaan wilayah.

Kalurahan Panggungharjo, merupakan salah satu markah awal dari sejarah dan kebudayaan Yogyakarta. Tempat ini menandai awal dari sumbu filosofis yang menghubungkan Panggung Krapyak, Kraton, dan Tugu Pal Putih, yang secara pasti memiliki aturan dan prinsip sebagai fondasi bagi nilai-nilai kehidupan, termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat yang luas, yang disebut sebagai Sabda Tama atau Ajaran Keutamaan. Sabda Tama adalah ajaran tentang keutamaan, bagaimana setiap warga menjalankan perannya dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai pemimpin, cendekia, maupun warga umum. Tata Nilai Kehidupan Masyarakat Desa Panggungharjo telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Lurah Desa Panggungharjo No. 27 tahun 2016.

Pemerintahan di Kalurahan Panggungharjo menekankan pada nilai-nilai budaya, di mana setiap langkah pembangunan dijalankan sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang dianut oleh masyarakat. Dengan demikian, pelaksanaan pemerintahan desa selalu memperhatikan budaya dan budi pekerti yang tinggi. Upaya ini tercermin dalam implementasi nilai-nilai dalam perencanaan wilayah, yang mengadopsi konsep 5 Titik Poros Kebudayaan Kalurahan Panggungharjo. Kelima titik tersebut, yaitu Panggung Krapyak, Karangkitri, Kampoeng Mataraman, Yoni Karanggede, dan Balai Desa Panggungharjo, dianggap sebagai kunci untuk mengoptimalkan potensi yang ada dan menjadi bagian integral dari nilai yang akan diterapkan dalam pembangunan.

 

Kelima titik ini diidentifikasi sebagai “Gubuk Penceng” atau “Rasi Bintang Pari”, yang akan menjadi bagian penting dari identitas Kalurahan Panggungharjo. Lima titik poros kebudayaan ini terhubung dengan konsep “sedulur papat lima pancer” yang dianut oleh masyarakat Jawa. Konsep ini menjadi fondasi tata nilai dari sumbu filosofis atau sumbu imajiner yang akan menjadi bagian dari jati diri warga Kalurahan Panggungharjo. Melalui penentuan tata nilai dari setiap titik tersebut, kondisi budaya yang harus dipertahankan, apa yang diperbolehkan, dan apa yang tidak, akan menjadi dasar bagi terciptanya desa mandiri yang berlandaskan budaya.

Tata nilai tetap relevan untuk diaplikasikan dalam perencanaan wilayah di zaman ini, dikarenakan tata nilai membantu mempertahankan identitas budaya dan warisan lokal Kalurahan Panggungharjo. Dengan memperhatikan nilai-nilai tradisional, perencanaan wilayah dapat memastikan bahwa pembangunan tidak merusak atau mengancam warisan budaya yang ada. Mengakui dan menghormati tata nilai masyarakat setempat dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan wilayah. Masyarakat akan terlibat aktif jika mereka merasa nilai-nilai dan kebutuhan mereka dihargai dan diakomodasi dalam rencana pembangunan. Banyak nilai tradisional dan budaya yang terkait erat dengan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan memperhatikan nilai-nilai ini, perencanaan wilayah dapat mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan yang sesuai dengan kearifan lokal. Perencanaan wilayah yang mempertimbangkan tata nilai dapat membantu mencapai keseimbangan yang tepat antara pembangunan modern dan kebutuhan kehidupan tradisional. Hal ini memungkinkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial dan budaya.

Dengan demikian, tata nilai dalam perencanaan wilayah di Kalurahan Panggungharjo tetap relevan dan penting untuk dipertimbangkan dalam setiap kegiatan pembangunan. Integrasi nilai-nilai tradisional dalam perencanaan wilayah tidak hanya memastikan keberlanjutan pembangunan, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (TMa)

 

Referensi:

Panggungharjo (2023). Tata Nilai Poros Kebudayaan Desa Panggungharjo. Diakses pada tanggal 14 Maret 2024 https://www.panggungharjo.desa.id/tata-nilai-poros-kebudayaan-desa-panggungharjo/

Panggungharjo (2016). Sabda Tama, Tata Nilai Kehidupan Masyarakat Desa Panggungharjo. Diakses pada tanggal 14 Maret 2024 https://www.panggungharjo.desa.id/sabda-tama-tata-nilai-kehidupan-masyarakat-desa-panggungharjo/

Panggungharjo (2023). Jagongan Selapanan: Situs Yoni Karanggede Dulu, Kini & Nanti. Diakses pada tanggal 14 Maret 2024 https://www.masterplandesa.com/reportase/jagongan-selapanan-situs-yoni-karanggede-dulu-kini-nanti/