Pada hari Kamis, 25 Agustus 2022, dilaksanakan Focus Group Discussion dengan tema Kajian Interkoneksi Destinasi Wisata Kecamatan Tempel bertempat di nJongke Kopi, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai media pemaparan hasil kajian oleh Bapak Yunas Setiawan, ST., M.Sc dan ibu Hesti Purwaningrum SST.Par., MM, sebagai tenaga ahli di Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tempel mengenai kajian interkoneksi destinasi wisata. Dalam FGD kali ini, juga mengundang ibu Endah Dwi Fardhani ST., Project Manager HRC Caritra sebagai narasumber. FGD ini dihadiri oleh beberapa Lurah di Kecamatan Tempel, perangkat Kecamatan Tempel dan jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Bapak Aris Herbandang S.IP, MT, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata selaku perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa hasil kajian ini dapat diajukan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dan digunakan sebagai landasan untuk mengetahui potensi yang ada di Kecamatan Tempel, sehingga dapat ditentukan daerah prioritas desa wisata. Kedepannya beliau mengharapkan akan ada masterplan Kecamatan Tempel dalam pengembangan pariwisata.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Bapak Yunas Setiawan, ST., M.Sc. Pada pemaparan kali ini, beliau menampilkan beberapa hasil kajian mengenai Interkoneksi Destinasi Wisata Kecamatan Tempel. Hasil kajian ini berupa analisis SWOT, Hasil analisis metode matriks EFAS-IFAS, visi dan misi pengembangan Kecamatan Tempel, strategi pengembangan Kecamatan Tempel, dan rekomendasi zona-zona wisata di Kecamatan Tempel. Pemaparan beliau menghasilkan kesimpulan bahwa Kecamatan Tempel dapat memulai pengembangannya dengan memperbaiki kekurangannya, sehingga pelaku wisata dapat menangkap peluang dari destinasi wisata yang ada.
Setelah paparan dari bapak Yunas, paparan dilanjutkan oleh Ibu Hesti Purwaningrum SST.Par., MM. Pada pemaparan ini, beliau menjelaskan beberapa rekomendasi aspek yang dapat ditata di Kecamatan Tempel. Beliau juga memberikan beberapa contoh atau preseden dari aspek rekomendasi yang sudah diterapkan di daerah lain dan dapat diterapkan di Kecamatan Tempel.
Paparan selanjutnya dilakukan oleh ibu Endah Dwi Fardhani, ST. selaku narasumber. Beliau menjelaskan beberapa analisis yang sudah dilakukan mengenai Kecamatan Tempel. Beliau juga menampilkan beberapa rekomendasi penataan berdasarkan zonasi wisata yang dapat dilakukan di Kecamatan Tempel. Selain itu, beliau memaparkan beberapa contoh desa wisata yang telah berhasil dilakukan penataan dan bagaimana kaitannya dengan penataan di Kecamatan Tempel.
FGD kali ini ditutup dengan diskusi dengan forum. Pada diskusi ini, terdapat beberapa tanggapan dari peserta forum. Tanggapan pertama berasal dari Bapak Agung yang merupakan Ketua Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Sleman. Beliau menanggapi beberapa aspek yang sudah disebutkan pada saat pemaparan oleh pemateri dan narasumber. Tanggapan kedua berasal dari Bapak Didik yang merupakan perwakilan dari masyarakat Kecamatan Tempel. Beliau menyampaikan harapannya terhadap kajian lanjutan yang dapat menghasilkan masterplan, sehingga masyarakat dapat mengetahui apa yang harus dilakukan. Kedepannya, kajian ini dapat diimplementasikan oleh masyarakat serta pemerintah desa dan mendorong kunjungan wisata yang ada di Kecamatan Tempel.
Harapannya Kecamatan Tempel dapat lebih dikembangkan sebagai daerah wisata dan menjadi pintu masuk sisi barat menuju DIY yang menarik untuk dikunjungi. Hal tersebut dikarenakan posisi Kecamatan Tempel yang strategis yaitu dekat dengan akses jalan Jogja – Magelang. Selain itu, banyaknya potensi wisata juga menjadi aspek pendorong dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah tersebut.