Pengembangan pariwisata melalui desa wisata menjadi salah satu usaha yang tengah gencar dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.26/UM.001/MKP/2010, desa wisata merupakan bentuk kesatuan antara akomodasi, atraksi, sarana dan prasarana pendukung wisata yang disajikan dalam tatanan kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tradisi. Saat ini trend desa wisata terus dikembangkan sebagai salah satu bentuk pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
Pengembangan desa wisata diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan desa setempat. Pengembangan desa wisata dapat memberikan beberapa dampak positif seperti: 1) bertambahnya lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengangguran; (2) meningkatnya pertumbuhan ekonomi; (3) terpeliharanya kelestarian alam, sumber daya dan kebudayaan; (4) terciptanya sarana prasarana infrastruktur yang mumpuni, dan sebagainya (Nunun, 2018). Dalam penerapannya, pengembangan desa wisata mungkin tidak mudah dilakukan karena terdapat beberapa tantangan yang dapat menghambatnya. Salah satu tantangan yang seringkali ditemui ialah kesulitan desa dalam mempertahankan keberlangsungan pariwisatanya agar tetap lestari. Oleh sebab itu, dalam pengembangan desa wisata diperlukan koordinasi yang baik antara pemangku kepentingan dengan pemerintah. Selain itu, promosi dan upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pengelola desa wisata juga perlu terus dilakukan.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dalam rangka memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata. Program ADWI diharapkan dapat memberikan semangat dan harmonisasi antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat desa serta para penggiat pariwisata. Menurut laman setkab.go.id, sebanyak 3.419 desa wisata di seluruh Indonesia telah berpartisipasi pada malam gelaran ADWI 2022. Gelaran ADWI 2022 tersebut bertujuan untuk mendorong daya ungkit ekonomi desa dan sebagai wahana promosi kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Salah satu contoh desa wisata yang popular di Indonesia adalah Desa Ponggok Klaten. Desa Ponggok merupakan contoh keberhasilan pengembangan destinasi wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf di Indonesia. Menurut laman Kemenparekraf.go.id potensi alam Desa Ponggok yang berasal dari 5 sumber mata air, kini dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Desa Ponggok menawarkan daya tarik pariwisata berupa aktivitas untuk berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air. Dengan memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, Desa Ponggok menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dimana penghasilan per tahunnya mencapai Rp14 miliar.
Pengembangan desa wisata dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan perekonomian di suatu wilayah. Pengembangan desa wisata bukan hanya berguna untuk peningkatan ekonomi melainkan juga untuk pelestarian potensi alam dan budaya. Dukungan dari pemerintah sebagai pendorong pengembangan desa wisata perlu disinergikan dengan masyarakat sebagai pihak yang terlibat langsung untuk mewujudkan desa wisata yang berkualitas. (ZNF/SA)
References
Anonim. 2022. “ADWI 2022, Menparekraf: 50 Desa Wisata Terbaik Simbol Kebangkitan Ekonomi Indonesia” dalam https://setkab.go.id/menparekraf-50-desa-wisata-terbaik-simbol-kebangkitan-ekonomi-indonesia/. Diakses pada 14 Februari pukul 13.15 WIB.
Anonim. 2021. “7 Desa Wisata yang Mengusung Konsep Sustainable Tourism” dalam https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/7-Desa-Wisata-yang-Mengusung-Konsep-Sustainable-Tourism. Diakses pada 15 Februari pukul 14.00 WIB.
Biro Humas. 2021. “Pembangunan Kepariwisataan Melalui Pengembangan Desa Wisata Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia” dalam https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3520/pembangunan-kepariwisataan-melalui-pengembangan-desa-wisata-untuk-meningkatkan-pertumbuhan-ekonomi. Diakses pada 14 Februari pukul 14.30 WIB.
Nurhajati, N. 2018. “Dampak Pengembangan Desa Wisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung)”. Publiciana. Vol.11(1). Hlm. 1-13.