HRC Caritra kembali menyelenggarakan Webinar Masterplan Desa seri ke-32 dengan mengangkat topik “Pelibatan Peran Masyarakat dalam Pembangunan Desa”. Webinar dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Januari 2023 pukul 14.00-15.30 WIB melalui zoom meeting. Terdapat 2 narasumber yang menjadi pemateri webinar seri ke-32 ini, yaitu Ibu Nurul Komariyah sebagai Ketua KWT Sumber Boga Tamanan dan Rinto Hakim Pamungkas selaku Wakil Direktur Lemah Asri.

Ibu Nurul Komariyah selaku Ketua KWT Sumber Boga Tamanan menyampaikan beberapa poin penting, seperti profil KWT Sumber Boga Tamanan, jenis-jenis kegiatan yang ada di KWT, tantangan dan kendala yang dihadapi dan rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh KWT Sumber Boga Tamanan ke depannya. Beliau menjelaskan bahwa KWT Sumber Boga Tamanan merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya ibu-ibu.  Saat ini anggota KWT terdiri dari 18 pengurus inti dan 200-an anggota yang merupakan ibu-ibu di Dusun Tamanan. Produk unggulan dari KWT Sumber Boga Tamanan yaitu produk olahan dari lidah buaya (aloevera), salah satunya yaitu produk minuman bernama Aloeta.

Paparan materi kedua disampaikan oleh Rinto Hakim Pamungkas selaku Wakil Direktur Lemah Asri. Dalam paparan materinya, Mas Rinto menjelaskan bagaimana pelibatan masyarakat dalam pembangunan desa yang dilakukan di Dusun Tamanan. Beberapa poin penting yang disampaikan adalah mengenal profil Dusun Tamanan beserta potensi yang dimilikinya, permasalahan yang dihadapi dan solusinya, proses meningkatkan partisipasi masyarakat, identifikasi kebutuhan masyarakat, penggunaan serta cara memperoleh dana untuk pengembangan potensi desa. Beliau juga menyampaikan bahwa pelibatan masyarakat di Dusun Tamanan dilakukan melalui mekanisme pemberdayaan. Salah satunya melalui pembentukan lembaga Lemah Asri yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Webinar dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Pada sesi ini, Ibu Wahyu Widayati selaku Ketua PKK Dusun Tamanan menyampaikan peran PKK dalam pembangunan desa. Beliau menjelaskan bahwa PKK berperan penting dalam menggerakkan masyarakat terutama ibu-ibu untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Dusun Tamanan. Selanjutnya, Bapak Hasto Wibowo selaku Kepala Dusun Tamanan menyampaikan terkait bagaimana mempertahankan semangat partisipasi warga Dusun Tamanan dalam kegiatan pembangunan desa. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan pembangunan harus diawali dengan niat mengikhlaskan diri untuk orang lain, memberikan manfaat, dan pendekatan dari hati ke hati, sehingga rasa kekeluargaan dan gotong-royong dapat terjaga dengan baik. Di Dusun Tamanan, semangat tersebut diaktualisasikan dengan moto yaitu ““Saiyeg Saeka Kapti” artinya kerukunan, persaudaraan, gotong royong dan semangat kebersamaan menjadi satu modal untuk bisa bertahan ke depan.

Pak Hasto menambahkan bahwa pihak pemerintah memberikan ruang sebesar-besarnya bagi Dusun Tamanan untuk berkembang dengan adanya Lemah Asri, KWT, dan PKK. Lembaga-lembaga masyarakat dapat berperan penting dalam pembangunan yaitu menjadi garda terdepan untuk menggerakkan warga agar mau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan desa. Pak Hasto berharap bahwa ke depannya warga bisa lebih mandiri secara ekonomi dan tidak selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. Adapun di Dusun Tamanan, harapan tersebut diwujudkan dengan memberikan ruang, fasilitas, dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.

Terakhir, pembangunan desa tidak bisa dilakukan oleh satu orang, namun diperlukan dukungan dari semua pihak dan partisipasi semua unsur masyarakat. Menggerakkan partisipasi masyarakat, harus dimulai dari diri sendiri, dan lingkup terkecil di lingkungan sekitar, melalui pelibatan masyarakat dalam pembangunan desa. (ASM/OBR)