Masterplandesa.com kembali menyelenggarakan Webinar Masterplan Desa 2024 seri ke-1 dengan mengangkat tema “Masyarakat Desa Dalam Penanggulangan Bencana”. Webinar dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Februari 2024 pukul 14.00-15.00 WIB melalui Zoom meeting. Pemateri webinar seri ke-1 ini adalah Pertiwi, SE. S.AP. dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Semarang. Pertiwi menyampaikan materi tentang bencana, mulai dari definisi bencana, jenis-jenis bencana, hingga perkembangan perspektif bencana hingga masa kini. Kemudian dalam materi ini, terdapat juga visi dan misi dalam ketangguhan menghadapi bencana. Selain materi terkait bencana, Pertiwi juga menjelaskan tentang desa/kelurahan tangguh bencana. Ia menjelaskan bahwa desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri dapat beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana yang akan merugikan.

Pertiwi menjelaskan terkait strategi dalam pengembangan Desa Tahan Bencana (Destana), seperti peningkatan kapasitas, pengurangan kerentanan, pemanfaatan sumber daya lokal, pelibatan seluruh lapisan masyarakat, dll. Terdapat juga beberapa prinsip dalam pengembangan Desa Tahan Bencana (Destana), yang berisi bahwa bencana adalah urusan bersama, masyarakat menjadi pelaku utama, dan lain sebagainya.

Webinar dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Pada sesi ini Pertiwi mengungkapkan bahwa kunci keberlanjutan suatu daerah adalah harus ada motor penggerak di wilayahnya. Maksudnya adalah, kunci keberlanjutan suatu daerah terletak pada individu atau kelompok penggerak, untuk menggerakkan inisiatif, memimpin perubahan, dan memobilisasi sumber daya yang diperlukan demi pembangunan dan penanggulangan berbagai masalah, termasuk penanggulangan bencana. Para penggerak ini bisa berupa pemimpin masyarakat, tokoh adat, pemimpin lokal, atau kelompok-kelompok aktif dalam komunitas dengan menjalin relasi dengan banyak pihak tentunya dapat memberikan bantuan dan dukungan.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab salah satu peserta bertanya “Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat perkotaan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya?”. Hal ini direspons Pertiwi dengan penjelasan bahwa cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah mengedukasi dan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang pentingnya menjaga lingkungan, dampak dari perilaku yang merusak lingkungan, dan cara-cara untuk berkontribusi dalam melestarikan lingkungan, melalui partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan-kegiatan lingkungan dan mengadakan sosialisasi.

Selain itu, penting juga untuk memiliki orientasi ke depan yang bertujuan untuk mencapai kemaslahatan atau kebaikan bagi banyak orang. Ini berarti bahwa setiap langkah atau kegiatan yang diambil harus diarahkan untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat secara umum. Pertiwi juga memberikan pesan dan semangat untuk para peserta webinar hari ini yang berbunyi “Tetap semangat, hidup tanpa perjuangan dan tanpa kemanusiaan tidak ada artinya”. Maksudnya perjuangan dan kemanusiaan adalah dua hal yang memberi makna dan nilai pada kehidupan manusia. Tanpa perjuangan, kehidupan menjadi monoton dan tanpa pencapaian yang berarti. Perjuangan adalah bagian dari proses pembentukan karakter, pertumbuhan, dan pencapaian tujuan.

Kesimpulannya, membangun pemahaman yang komprehensif tentang bencana, serta memperkuat ketahanan masyarakat melalui konsep desa tangguh bencana, dan menerapkan strategi pengembangan Destana yang berorientasi pada partisipasi masyarakat dan pemanfaatan sumber daya lokal, akan menjadikan permasalahan bencana sebagai urusan bersama dan masyarakat sebagai pelaku utama dalam menegaskan pentingnya kolaborasi dan keterlibatan aktif seluruh komunitas dalam upaya penanggulangan bencana.