Branding merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan agar desa memiliki identitas yang berdaya saing. Branding tidak lain merupakan upaya melabeli desa sehingga desa memiliki kekhasan atau keunikan. Kekhasan perlu ditonjolkan untuk menghasilkan branding yang kuat (Prayudi & Herastuti, 2018). Branding membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan ciri khas desa yang mereka tinggali. Hal tersebut akan membantu mengubah cara berpikir masyarakat dalam memandang desa, baik masyarakat desa itu sendiri maupun masyarakat dari luar desa lain pada umumnya.

Identitas desa sendiri dapat digali dari potensi alam, budaya, maupun potensi buatan. Banyak desa di Indonesia telah menciptakan identitasnya dari potensi yang mereka miliki. Contohnya Desa Dermaji yang mengangkat potensi budayanya dan diwadahi dalam satu ruang yaitu Museum Naladipa. Museum Naladipa dibangun untuk mengabadikan artefak budaya masa lampau yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, baik yang teraga (tangible) maupun tidak teraga (intangible).

Berbagai Koleksi di Museum Naladipa
Sumber: dermaji.desa.id

 

Setelah desa memiliki identitas yang khas, maka langkah penting selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mempromosikan keunikan desa tersebut. Promosi secara umum adalah usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap calon konsumen. Kaitannya dengan promosi desa, maka promosi penting dilakukan sehingga kekhasan desa dapat dikenal oleh masyarakat luas.

Saat ini, promosi desa dapat lebih masif dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi seperti website. Salah satu cara yang dilakukan Desa Dermaji untuk mempromosikan Museum Naladipa sebagai ikon budaya desa yaitu melalui website dermaji.desa.id. Laman tersebut memuat informasi mengenai koleksi yang ada di museum sehingga dapat menjadi ruang belajar bersama untuk siapa saja dan dari mana saja. Salah satu koleksi Museum Naladipa yaitu ani-ani yang digunakan untuk memetik padi saat panen. Promosi Koleksi Museum Naladipa juga dilakukan melalui akun YouTube Desa Dermaji. YouTube menjadi media yang ramai digunakan karena lebih interaktif bagi penggunanya. Sama halnya dengan website, promosi menggunakan YouTube dapat dilakukan setiap saat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu (DN  Wijaya & Okta, 2021).

Ani-ani sebagai Koleksi Museum Naladipa
Sumber: dermaji.desa.id

Promosi Koleksi Museum Naladipa Melalui YouTube
Sumber: Desa Dermaji, 2019

 

Selain membentuk persepsi masyarakat, kegiatan branding desa juga dapat membangun rasa percaya diri masyarakat sebagai warga desa. Hal tersebut nantinya akan meningkatkan rasa cinta masyarakat kepada desanya. Banyak manfaat lanjutan yang diperoleh jika desa telah berhasil melakukan branding, seperti mudahnya melakukan promosi. Promosi sendiri akan meningkatkan daya tarik suatu desa sehingga memiliki tempat dihati masyarakat, terlebih di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Pada akhirnya, branding dan promosi juga dapat bermanfaat untuk membangun image positif desa dan menyukseskan pembangunan desa. (SA/RT/EDF)

 

 

 

Daftar Pustaka :

Desa Dermaji. 2019, 6 Agustus. Belajar di Museum Naladipa Desa Dermaji (Video).  https://www.youtube.com/watch?v=TjQbn4rzKSQ

Dermaji. 11 Juni 2017. Ani-Ani. Diakses pada 5 Januari 2023/08.51 WIB. https://www.dermaji.desa.id/ani-ani/

Prayudi & Herastuti.,, H. 2018. Branding Desa Wisata Berbasis Ecotourism. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 16 (3). 227-237.

Wijaya DN., J., E. & Okta, J. 2021. Pemanfaatan Situs Web Youtube Sebagai Wahana Promosi Dan Sumber Pendapatan Tambahan Bagi Pemerintah Desa Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat FORDICATE. Vol. 1 (1). 100-108