Apa itu Training of Trainer (TOT) Masterplan Desa ?

Menurut UU No. 6 tahun 2004 tentang Desa, dijelaskan bahwa Pemerintah Desa memiliki kewenangan untuk menyusun perencanaan pembangunan desa. Akan tetapi saat ini rencana yang ada di desa adalah RPJM Des yang seringkali berubah sesuai dengan kepala desa terpilih. Sehingga perlu dibuat Masterplan Desa sebagai rencana jangka panjang yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi segala unsur yang ada di desa untuk menciptakan kemandirian. Oleh karena itu, pembuatan masterplan desa membutuhkan ilmu yang mendalam agar masterplan tersebut dapat tersusun dengan baik.

TOT Masterplan Desa adalah pelatihan yang dibuat oleh masterplandesa.com untuk menciptakan peserta agar mampu menyusun rencana pembangunan dan pengembangan desa. Melalui training ini, peserta akan dibantu untuk dapat menjawab pertanyaan dan permasalahan yang terjadi di desa. Sehingga masing-masing peserta dapat menyusun Masterplan Desa yang terencana dan tepat sasaran sesuai dengan potensi dan masalah yang ada di lokasi perencanaan.

 

Bagaimana Pelaksanaan Training of Trainer (TOT) #9 ?

 

TOT #9 dilaksanakan pada tanggal 22 -24 Juni 2021 di kantor HRC Caritra Yogyakarta dan Dusun Serut yang diikuti oleh 7 peserta. Jumlah peserta yang dapat mengikuti kegiatan ini sangat dibatasi mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih sangat memprihatinkan. Selain itu jumlah panitia dalam ruangan pelatihan diminimalkan agar ruangan tidak terlalu penuh dan nyaman digunakan untuk pelatihan.

Hari pertama TOT #9 terdapat 4 materi yang sangat bermanfaat dalam menganalisis potensi dan masalah yang dimiliki desa serta menyusunnya kedalam program untuk pengembangan desa tersebut. Materi yang diberikan antara lain Investasi Desa Berkelanjutan, Pentingnya Merencanakan Desa dengan Masterplan Desa, Menyusun Program Prioritas Pembangunan Desa, serta materi Cara Mudah Desain Kawasan. Materi tersebut didukung dengan adanya simulasi untuk menerapkan ilmu yang didapat kedalam praktik langsung melalui informasi yang sudah disusun. Dalam simulasi ini, peserta dibagi menjadi 2 tim agar dapat saling bertukar pikiran terkait tema yang ditentukan.

Pelaksanaan hari kedua tidak kalah menarik dibanding hari pertama. Pada hari kedua, selain mendapatkan materi tentang Cara Mewujudkan Desa yang Iklusif dan Berkelanjutan peserta juga dibawa untuk terjun langsung ke lokasi yaitu Dusun Serut. Berdasarkan kesan yang disampaikan oleh peserta Pelatihan ini yaitu Ibu Dr. Ir. Susilawati C.L., MScHE, “salah satu hal yang menjadi daya tarik pelatihan ini selain materinya adalah kunjungan lapangan untuk implementasi ilmu yang didapatkan”. Melalui kunjungan ini, peserta dapat melihat langsung potensi dan masalah yang dimiliki oleh Dusun Serut, sehingga dapat disusun rencana pengembangan yang tepat sasaran.

Pada hari ketiga dilakukan review dan perumusan masa depan dari Dusun Serut dengan mengimplementasikan ilmu yang di dapatkan di materi-materi sebelumnya.  Selain itu diberikan juga materi mengenai Monitoring Pembangunan Desa, Branding dan Promosi Produk Desa. Materi ini menjadi lanjutan dari semua rencana yang dibuat. Peserta dibimbing mengenai cara monitoring pembangunan desa apakah sesuai dengan rencana yang dibuat atau tidak. Sedangkan branding dan promosi produk desa akan sangat bermanfaat untuk mengenalkan desa tersebut ke masyarakat umum.

Dengan adanya kegiatan TOT #9 “Masterplan Desa” ini diharapkan peserta dapat menjadi penggerak untuk penyusunan rencana pembangunan di desa masing-masing maupun di lokasi-lokasi yang menjadi daerah dampingan peserta. Sehingga kedepannya semakin banyak desa yang paham akan penyusunan buku rencana untuk pembangunan yang lebih merata dan tepat sasaran di Indonesia. (RM)