Sharing tentang bagaimana cara pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dalam suasana yang sejuk, acara ini berlangsung menarik dan bertempat di Balkondes Desa Giritengah. Acara dihadiri oleh pemerintah desa, pelaku wisata, pelaku kesenian, pengelola destinasi, pelaku industri kecil kerajinan dan rumahan Desa Giritengah.

Desa Giritengah berada dalam wilayah Kecamatan Borobudur di Kabupaten Magelang ini adalah desa dengan jumlah petilasan Pangeran Diponegoro terbanyak di Magelang dan terdapat satu – satunya pengrajin ukiran topeng kayu di Kecamatan Borobudur, selain itu juga terdapat potensi wisata alam. Potensi yang ada di Desa Giritengah dapat dikembangkan sebagai paket wisata dengan didukung adanya peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana penunjang pariwisata, penguatan kelembagaan, dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan pariwisata.

Acara yang dikemas dengan konsep Workshop Penyusunan Rencana Pengembangan Pariwisata Desa Yang Berkelanjutan diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNTAR kerjasama dengan Pemerintah Desa Giritengah dan BUMDes Giritengah atas dukungan Hibah Penelitian Kemenristekdikti tahun 2019. Workshop ini merupakan awal dari perjalanan Desa Giritengah untuk menjadi desa wisata. Workshop yang digelar pada Minggu, 3 November 2019 ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar Masyarakat Giritengah untuk dapat mengatasi permasalahan serta mengembangan potensi yang ada di Desa Giritengah.

Berjalannya acara, workshop diawali dengan penyampaian materi oleh tiga orang narasumber yaitu Titin Fatimah (Dosen Arsitektur dan Perencanaan Universitas Tarumanegara) dengan materi hasil pemetaan budaya (Cultural Mapping) Desa Giritengah, Endah Dwi Fardhani (Project Manager HRC Caritra) dengan materi Penyusunan Rencana Pengembangan Pariwisata Desa Berkelanjutan, dan Agni Malagina (Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sejarah Religi Tradisi Seni dan Budaya) dengan materi Strategi Pengemasan Produk Desa Wisata.
Setelah materi disampaikan, acara selanjutnya adalah diskusi kelompok dengan didampingi narasumber dan tim UNTAR. Akhir dari diskusi menghasilkan rencana – rencana aksi yang menjadi tindak lanjut setelah kegiatan workshop, salah satunya adalah pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Giritengah.